Sherly: DOB Sofifi Bukan Cuma Cerita, Ini Harga Diri Maluku Utara, Impian Masyarakat

Sofifi/Malut, Madodera.Com - Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, tara main-main soal pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Sofifi. Bagi dia, ini bukan cerita kosong yang datang langsung hilang. Ini soal kebutuhan nyata dan harga diri orang Maluku Utara.

“Sofifi itu dari Perpres 1999 so ditetapkan jadi ibu kota, tapi sampe sekarang statusnya cuma kelurahan. Ini tara sesuai. Kita butuh pemekaran, bukan untuk kepentingan pejabat, tapi supaya pembangunan bisa jalan cepat, dan pelayanan pa masyarakat bisa lebih baik,” Sherly bilang tegas, Rabu (17/7/2025), waktu ditemui wartawan di Kota Ternate.

Kita bilang, permintaan resmi untuk pemekaran Sofifi jadi kota madya so dia sampaikan langsung pa Presiden Prabowo Subianto, Menteri Dalam Negeri, dan DPR RI. Bukan cuma jalur resmi, jalur informal juga dia pakai – termasuk bicara langsung dengan Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, karena secara administrasi Sofifi masih di bawah Tidore.

“Kita so sampaikan secara lisan pa Pak Wali Kota, dan dia bilang akan dibahas dengan DPR RI. Mudah-mudahan bisa dapat solusi yang baik,” Sherly bilang.

Gubernur perempuan pertama Maluku Utara ini tegaskan, DOB Sofifi bukan hal baru. Ini aspirasi lama masyarakat yang sampai sekarang belum dijawab. “Ini keinginan torang semua. Sudah lama torang tunggu, sekarang saatnya harus dorang di pusat dengar,” kata dia.

Waktu dampingi Presiden secara virtual dalam peletakan batu pertama proyek Ekosistem Industri Baterai Terintegrasi di Buli, Halmahera Timur, 29 Juni 2025 kemarin, Sherly bilang dia langsung angkat juga soal DOB Sofifi. “Kita tara datang cuma untuk acara seremoni. Kita datang bawa suara torang orang Malut,” tambahnya.

Torang tunggu, apakah pusat akan tanggap atau tara peduli. Tapi yang jelas, Sofifi tara bisa terus-terusan jadi ibu kota yang cuma nama, tapi lumpuh dalam status.


*/Red : Malut

Post a Comment

Previous Post Next Post